Abah Salim Bertekad Majukan Kadin Kota Cilegon, ini Ide Cemerlangnya
Di Provinsi Banten, luas wilayah Kota Cilegon tergolong kecil. Luasnya hanya 175,51 kilometer persegi. Sedikit lebih luas dari Kota Tangerang dan Kota Tangsel. Namun soal jumlah industri boleh diadu dengan daerah lain. Dengan wilayah seluas itu, bisa dikatakan Cilegon sebagai kota padat industri. Tantangannya adalah, angka pengangguran di Kota Cilegon masih tinggi. Ditambah jumlah penduduk miskin juga masih terbilang cukup banyak. Hal ini tentu menjadi persoalan yang harus segera dicari jalan keluarnya.
Bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas persoalan itu, namun seluruh stakeholder yang ada di Kota Cilegon, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin). "Membangun sinergi adalah kuncinya. Tidak perlu saling menyalahkan. Tugas kita adalah memperkuat komitmen untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Angka kemiskinan di Kota Cilegon per Maret 2023 mengalami peningkatan. Penduduk miskin di sini meningkat sebesar 0,34 persen atau bertambah 1,74 ribu jiwa disbanding tahun 2022 lalu. Ini persoalan yang serius bagi daerah padat industri seperti Kota Cilegon ini," ungkap Wakil Ketua Bidang Perindustrian Kadin Kota Cilegon, Haji Salim kepada Trust Banten pada Selasa, 16 Juli 2024. Atas dasar itu pria yang akrab disapa Abah Salim ini bertekad maju menjadi calon Ketua Kadin Kota Cilegon pada Musyawarah Kota (Mukota) Kadin Kota Cilegon yang akan digelar pada September 2024 mendatang. Dia berkeyakinan Kadin yang perannya sebagai wadah dan wahana pembinaan, komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha akan mampu menjawab semua persoalan itu. "Syaratnya kekompakan dan kerja sama harus tercipta dalam tubuh Kadin. Semua bertanggung jawab memegang dan menjalankan perannya masing-masing, seperti yang dilakukan oleh kepengurusan Kadin Kota Cilegon sebelum-sebelumnya. Saya meyakini jumlah masyarakat miskin dan jumlah pengangguran di Kota Cilegon akan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua ada prosesnya," ungkap Abah Salim. Dia menerangkan, Kadin adalah induk organisasi perusahaan dan organisasi pengusaha yang berfungsi sebagai wadah komunikasi dan konsultasi antar-para pengusaha, antara para pengusaha Indonesia dan pemerintah, dan antara para pengusaha dan para pengusaha asing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan. Dengan tugas dan fungsinya yang mulia itu lanjutnya, maka Kadin harus mampu membina dan memberdayakan organisasi perusahaan dan organisasi pengusaha, sehingga mampu berperan optimal dalam pembangunan dunia usaha. Pun demikian di Kota Cilegon, Kadin harus mampu menjadi jembatan antara kepentingan pemerintah dan dunia usaha.
"Muaranya adalah hasil pembangunan yang bisa dinikmati oleh masyarakat, pemerintah dan para pengusaha itu sendiri. Terlebih potensi dan peluang usaha di Kota Cilegon ini sangat terbuka. Kita harus bangun juga keterikatan antara pengusaha atau perusahaan besar dengan pengusaha kecil serta UMKM. Dan yang tak kalah pentingnya adalah, bagaimana Kadin hadir dan mampu melindungi serta membantu pengusaha lokal agar menjadi besar dan naik kelas," tegasnya. Lebih jauh dia menerangkan, pembinaan yang berkelanjutan terhadap pengusaha dan pelaku UMKM sangat penting. Kadin berkewajiban melakukan itu sambil terus mencari dan membuka peluang untuk mengangkat derajat pengusaha kecil dan UMKM. Salah satu caranya antara lain, mengajak memina pemerintah mempromisikan produk UMKM yang ada di Kota Cilegon. "Itu adalah salah satu contoh kecil. Tentunya masih banyak cara lain untuk membangun ekonomi daerah. Pemerntah, Kadin dan pengusaha yang ada di Kota Cilegon pasti ingin daerahnya maju, terus berkembang dan rakyatnya makin sejahtera," urainya.
Dia menyatakan, dirinya sudah 15 tahun atau tiga periode menjadi pengurus Kadin Kota Cilegon sebagai wakil ketua. Bekal pengalaman itu dirasa sudah cukup untuk menjadi pucuk pimpinan di Kadin Kota Cilegon periode mendatang. Dia bertekad membawa perubahan yang signifikan dalam tubuh Kadin Kota Cilegon. "Potensi usaha di Kota Cilegon ini sangat luar biasa. Industri-industri besar ada di sini. Kita akan bersinergi dengan pemerintah daerah, menjalin kerja sama dengan BUMD dan BUMN untuk meningkatan kesejahteraan yang tepat sasaran. Tentunya potensi itu harus terus digali dan dikembangkan," paparnya. Pada bagian lain dia mengatakan, ide hilirisasi industri perlu disambut baik oleh para pelaku usaha dan pemerintah, terutama di Kota Cilegon. Selama ini menurutnya, Kota Cilegon hanya menjadi hulu dari industri nasional, sementara hilirnya sangat minim. Jika diseriusi, maka hilirisasi industri itu akan menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, maka angka pengangguran akan semakin berkurang dan secara otomatis mengikis angka kemiskinan.
Dia megakui, selama ini para pengusaha di Kota Cilegon seakan menjadi tamu di rumahnya sendiri. Artinya, para pengusaha lokal belum sepenuhnya diakomodir, terutama oleh kalangan industri besar. Karenanya Kadin Kota Cilegon akan menggandeng eksekutif dan legislatif untuk melindung para pengusaha lokal. "Kita akan minta eksekutif membuat Perwal (Peraturan Walikota) dan legilatif membuat Perda tentang perlindungan pengusaha lokal. Tujuannya agar pengusaha lokal mendapat porsi pekerjaan yang ideal. Sebab selama ini pengusaha lokal selalu kalah oleh pengusaha luar Kota Cilegon. Padahal dalam prakteknya, pekerjaan itu tetap dikerjakan oleh pengusaha lokal, namun bendera atau perusahaan dari luar. Jika perusahaan lokal mampu mengerjakan pekerjaan, kenapa harus dikerjakan oleh perusahaan luar Kota Ciegon. Ini harus kita perjuangkan," pungkas Direktur Utama PT Cahaya Bintang Sejati ini.*** sumber : trust banten